Mengenal Jenis Operasi Keselamatan Satlantas dan Manfaatnya
Kepolisian Lalu Lintas (Satlantas) Republik Indonesia secara periodik menggelar berbagai Jenis Operasi untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan. Salah satu yang penting adalah “Operasi Keselamatan”, sebuah Jenis Operasi yang lebih menekankan pada aspek edukasi dan sosialisasi dibandingkan penindakan represif. Tujuannya adalah untuk menanamkan budaya tertib berlalu lintas secara mandiri pada masyarakat, demi terciptanya keamanan dan kenyamanan di jalan raya.
Operasi Keselamatan merupakan Jenis Operasi kepolisan yang bersifat preemtif (pencegahan) dan preventif (penangkalan) dengan penindakan hukum sebagai upaya terakhir. Operasi ini biasanya dilaksanakan selama dua minggu sebelum dimulainya Operasi Ketupat (saat menjelang Idul Fitri) atau Operasi Lilin (menjelang Natal dan Tahun Baru). Sebagai contoh, jika Operasi Ketupat dimulai pada awal April, maka Operasi Keselamatan akan dimulai pada akhir Maret. Periode ini dipilih karena masyarakat mulai memiliki mobilitas tinggi menjelang hari raya, sehingga penting untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya keselamatan.
Manfaat dari pelaksanaan Jenis Operasi Keselamatan sangatlah signifikan. Pertama, operasi ini secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Petugas akan lebih banyak memberikan teguran simpatik, sosialisasi, dan pembagian brosur keselamatan daripada langsung menilang. Kedua, operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko pelanggaran yang sering terjadi, seperti penggunaan ponsel saat berkendara, berkendara di bawah pengaruh alkohol, tidak mengenakan helm atau sabuk pengaman, serta penggunaan knalpot bising yang mengganggu ketertiban.
Ketiga, Jenis Operasi Keselamatan juga fokus pada pemeriksaan kelengkapan kendaraan dan surat-surat. Meskipun penindakan bukanlah prioritas utama, pengendara tetap diimbau untuk memastikan SIM dan STNK masih berlaku, serta kelengkapan kendaraan seperti spion, lampu, dan rem berfungsi dengan baik. Petugas akan ditempatkan di titik-titik rawan kecelakaan dan pelanggaran. Dengan demikian, Operasi Keselamatan bukan hanya tentang menilang, melainkan tentang membangun budaya tertib berlalu lintas yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Ini adalah upaya kolaboratif antara polisi dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.